Mengerti itu indah, namun
terlambat itu menyakitkan. Sekian lama kesempatan itu terbuka lebar di
hadapanmu, namun engkau sama sekali tak memperhatikanya. Lama-lama, ternyata
justru yang tak terperhatikan itulah yang kuat bertahan dan terlihat sangat
nyata.
Kutuliskan sebuah analogi menarik
:
saat engkau tak menyadari,
akhirnya seseorang memberitahumu “hei,
tidak sadarkah kau..bahwa ada ia dihadapanmu!!”. Engkaupun mengerti dan ingin
memulai. Namun, memulai saja itu perlu waktu bagimu. Akhirnya engkaupun yakin
dan memberanikan diri. Menanyakan pada sang pemilik sosok itu “apakah ia baik
bagiku?”. Ahh...berkali-kali kau tanyakan dalam sujud panjang di malam-malammu.
Berhari-hari kau menunggu jawaban-Nya. Hari kesekian kau yakin dengan
isyarat-Nya. Lalu kau tanyakan pada sosok yang selama ini hadir di hadapanmu
itu... “benarkah engkau memang untukku?”. Sebuah pertanyaan yang belum pernah
kau ungkapkan dan bahkan untuk mengeja setiap huruf-nya pun perlu latihan
bermalam-malam.
Sosok yang baik yang ada di
hadapanmu pun terdiam tanpa kata. Dengan perlahan ia menjawab “aku hadir untuk
mengajarkanmu tentang kehidupan. Membuatmu lebih dewasa. Menghargai dan
memperhatikan apa yang ada di hadapanmu. Sekecil apapun itu..aku ada tapi tak
bisa kau miliki lagi saat ini. Karena aku adalah apa yang ada dahulu. Tak
terulang. Aku disebut dengan KESEMPATAN”.
***
Menyakitkan. Mengetahui saat telah terlambat. Tapi, sebagai makhluk Tuhan, aku takkan pernah lelah untuk mengambil hikmah. Bahwa Allah selalu punya maksud dari setiap skenario-Nya. Apapun skenario itu akan selalu indah...selalu indah...
Menyakitkan. Mengetahui saat telah terlambat. Tapi, sebagai makhluk Tuhan, aku takkan pernah lelah untuk mengambil hikmah. Bahwa Allah selalu punya maksud dari setiap skenario-Nya. Apapun skenario itu akan selalu indah...selalu indah...
Hal menarik yang ingin aku
sampaikan dalam tulisan kali ini adalah upaya kita untuk selalu bersyukur dan
mengoptimalkan segala kesempatan dan peluang yg ada. Jangan pernah menyepelekan
hal kecil. Ya, karena suatu hari bisa saja kita menyesali apa2 yg telah pergi
dan bukan lagi menjadi hak kita.. dalam analogi diatas, kita bisa memahami
bahwa dalam mengambil sebuah kesempatan, jangan terlalu lama. Terkadang, saat
kita memutuskan untuk mengambilnya, kesempatan itu sudah bukan milik kita lagi.
Sekarang, lihat
kesempatan-kesempatan dihadapanmu. Kesempatan beribadah dengan tenang, tubuh
yang sehat, bisa bertemu orang tua, melanjutkan studi, menikah, memilih
pekerjaan, bersilaturahim dan masih banyak lagi. Dari sederet kesempatan itu,
bijaklah...bersyukurlah..
“Life is too short to
wait....”
Metro Lampung, 3 November 2012
Soraya binti Abdul Latif