Senin, 19 November 2012

Terlambat mengerti


Mengerti itu indah, namun terlambat itu menyakitkan. Sekian lama kesempatan itu terbuka lebar di hadapanmu, namun engkau sama sekali tak memperhatikanya. Lama-lama, ternyata justru yang tak terperhatikan itulah yang kuat bertahan dan terlihat sangat nyata.
Kutuliskan sebuah analogi menarik :
saat engkau tak menyadari, akhirnya seseorang  memberitahumu “hei, tidak sadarkah kau..bahwa ada ia dihadapanmu!!”. Engkaupun mengerti dan ingin memulai. Namun, memulai saja itu perlu waktu bagimu. Akhirnya engkaupun yakin dan memberanikan diri. Menanyakan pada sang pemilik sosok itu “apakah ia baik bagiku?”. Ahh...berkali-kali kau tanyakan dalam sujud panjang di malam-malammu. Berhari-hari kau menunggu jawaban-Nya. Hari kesekian kau yakin dengan isyarat-Nya. Lalu kau tanyakan pada sosok yang selama ini hadir di hadapanmu itu... “benarkah engkau memang untukku?”. Sebuah pertanyaan yang belum pernah kau ungkapkan dan bahkan untuk mengeja setiap huruf-nya pun perlu latihan bermalam-malam.
Sosok yang baik yang ada di hadapanmu pun terdiam tanpa kata. Dengan perlahan ia menjawab “aku hadir untuk mengajarkanmu tentang kehidupan. Membuatmu lebih dewasa. Menghargai dan memperhatikan apa yang ada di hadapanmu. Sekecil apapun itu..aku ada tapi tak bisa kau miliki lagi saat ini. Karena aku adalah apa yang ada dahulu. Tak terulang. Aku disebut dengan KESEMPATAN”.
***
Menyakitkan. Mengetahui saat telah terlambat. Tapi, sebagai makhluk Tuhan, aku takkan pernah lelah untuk mengambil hikmah. Bahwa Allah selalu punya maksud dari setiap skenario-Nya. Apapun skenario itu akan selalu indah...selalu indah...
Hal menarik yang ingin aku sampaikan dalam tulisan kali ini adalah upaya kita untuk selalu bersyukur dan mengoptimalkan segala kesempatan dan peluang yg ada. Jangan pernah menyepelekan hal kecil. Ya, karena suatu hari bisa saja kita menyesali apa2 yg telah pergi dan bukan lagi menjadi hak kita.. dalam analogi diatas, kita bisa memahami bahwa dalam mengambil sebuah kesempatan, jangan terlalu lama. Terkadang, saat kita memutuskan untuk mengambilnya, kesempatan itu sudah bukan milik kita lagi.
Sekarang, lihat kesempatan-kesempatan dihadapanmu. Kesempatan beribadah dengan tenang, tubuh yang sehat, bisa bertemu orang tua, melanjutkan studi, menikah, memilih pekerjaan, bersilaturahim dan masih banyak lagi. Dari sederet kesempatan itu, bijaklah...bersyukurlah..

“Life is too short to wait....”

Metro Lampung, 3 November 2012
Soraya binti Abdul Latif