Sabtu, 01 Desember 2012

Bertemu desember...(berharap) bertemu cinta...


Untukmu, yang belum bernama, jiwa yang selalu indah di hatiku. kusampaikan sebuah kata yang paling indah, untuk jiwa yang indah, "Semoga Allah selalu menjagamu dengan sebaik-baik penjagaan"

Untukmu, yang belum bernama, jiwa yang selalu menjaga hatiku... 
aku teringat sebuah analogi....”Ketika jarak menjadi sebuah koma di antara kita, biarkan kecepatan dan waktu yang menyertainya. seperti rumus fisika, ketika dua hati bisa saling berpaut, mungkin kebahagiaan akan berlipat ganda. seperti kuadrat dalam rumus matematika. atau ketika dua jiwa sama-sama saling faham, kepercayaan akan selalu menyelam, oleh karenanya walau tiada kata yang terucap, hanya satu yang dapat engkau dan aku lihat. DIA (Allah). yang selalu menjaga kita. karenaNya tak akan pernah ada keraguan”. Selalu ingat yaa...untukmu disana, yang belum kuketahui dimana... J


Untukmu, yang belum bernama yang selalu ada dalam setiap doaku..

aku setia menunggu, sampai saatnya tiba. Aku bercerita pada-Nya. Tentang hati ini yang selalu kujaga, pandangan ini yang kutundukkan...tentang harapan-harapan yang suatu hari akan kusampaikan, tentang gambaran rumah tangga kita nanti yang indah...tentang cinta kita menuju syurga...


Untukmu, jiwa yang tak pernah lelah menyapaku lewat sujud-sujud pada-Nya
bukankah engkau juga merindukanku? Tapi kita serahkan pada Allah ya..biarkan Allah yang mempertemukan...dalam sujud panjang kita bertemu dalam doa..semoga Allah menjaga..


Kutujukan untukmu, yang telah Allah pilihkan untukku 

Mari senantiasa memperbaiki diri. Karena sesungguhnya janji Allah pasti. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, begitu pula sebaliknya. Juga, aku ingin bercerita tentang suatu hal....tahukah engkau, inginnya aku kita bertemu dalam kebaikan, dalam frekuensi keimanan yang meningkat, dalam kedalaman mencintai-Nya.

*****

Para pencinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi. Setelah itu mereka bekerja dalam diam & sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka. Setiap 1 rencana memberi terealisasi, setiap itu satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang dicintai. Janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan 
(Anis Matta, 2010).

 ...dan karena cinta-Nya akan menuntunmu datang, dengan cara-Nya. Itulah sebuah ikatan hati yang tak mampu di halangi meski oleh sejuta waktu....






Metro, Lampung. 1 Desember 2012
Soraya binti Abdul Latif

2 komentar: