Rabu, 06 Juli 2011

Ketika bidukmu belum juga berlabuh...

Kadang laut sangat lembut dan ramah 
kadang ia terlihat sangat ganas dan marah 
Silih berganti mengisi hari-hari disini, ya disini saat ini… 

ketika kita masih juga menghirup dan menghempas nafas 
Kita tidak boleh berhenti atau malah menenggelamkan diri
Kita harus tetap mengembangkan layar dan memegang kemudi 
Kita harus tetap mengayuh sauh walau penuh peluh 
Sampai kelak akan pasti berlabuh…

Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahim…. telah melukiskan jalan terindah untuk kita.
Seindah mawar merah merekah, disanalah pula rahasia hidup tersirat, di antara duri-duri tajam yang menghias paras mawar merah indah…

Seorang mahasiswa dengan nafas mendesah lemah, bertanya kapan ia kan bisa memperoleh ijazah setelah hitungan tahun kuliah, lima, enam bahkan mungkin tujuh. Ketika telinganya telah bosan dengan pertanyaan, ”kapan? kapan?” pertanyaan yang membuat ia kadang kehilangan kepercayaan diri, kekuatan dan keberaniannya…

Atau juga seseorang yang telah kering airmatanya keluar dalam munajat dan doa-doanya memohon pemenuhan hajat. Betulkah takdir telah menuliskan belahan jiwanya? 
Atau dimanakah disembunyikan pendamping hidupnya?
Atau ketika cerah cercah cahaya masa depan tertutup gelapnya awan tebal yang menggunung-gunung, menggulung-gulung diiringi gelegar suara halilintar….
Apakah itu engkau? Itukah awan yang menggelayut membungkus hidupmu?

Kalau iya, cobalah tenangkan hatimu… 
Biarkan hari-hari bertingkah semaunya
Buatlah diri ini rela ketika ketentuan-Nya bicara…
Dan jangan gelisah dengan kisah malam…
Tidak ada kisah dunia ini yang abadi…
(Imam Syafi’i)

Tenanglah , bukankah alam telah mengajarkan pada kita, bahwa makin gelapnya malam berarti makin dekatnya cahaya pagi hari...

Orang yang membangga-banggakan jerih payah dan perbuatannya, ketika gagal akan berkurang harapannya terhadap rahmat Allah
Semangatmu yang menggebu tak akan dapat menembus hijab ketentuan Allah..
Tenangkanlah jiwamu dari urusan duniawi, sebab apa yang telah dijanjikan Allah, janganlah kamu turut memikirkannya…..

Jika mengejar sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah, engkau lakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi kewajibanmu engkau abaikan. Inilah bukti bahwa mata hatimu telah buta…
Terlambatnya pemberian Allah setelah engkau bersungguh-sungguh berdoa , janganlah menyebabkan dirimu berputus asa…. Ketahuilah, Allah menjamin doa-doa yang kau panjatkan (tetapi) sesuai dengan pilihan-Nya (kehendak-Nya), bukan karena kehendakmu….
Jangan sekali-kali meragukan janji Allah yang waktunya sudah nyata-nyata akan datang, namun belum datang jua. Agar keragu-raguan itu tidak mengotori mata hatimu dan memadamkan cahaya nuranimu. (Al-Hikam)

Baiklah, kulihat sudah senyum indah menghias wajahmu, selamat melanjutkan perjuanganmu. Terbangkan tinggi asa citamu. Kepaklah kuat sayap-sayap kokohmu... …karena Allah telah menyiapkan segala yang terbaik bagimu….


Yogyakarta, 24 Februari 2010
Soraya
“ …dalam keadaan yang menginspirasi….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar